Rabu, 11 Desember 2013

Nirvana - You Know You're Right




"You Know You're Right"

I would never bother you
I would never promise to
I would never follow you
I would never bother you

Never speak a word again
I will crawl away for good

I will move away from here
You won't be afraid of fear

No thought was put into this
Always knew it would come to this

Things have never been so swell
I have never felt this well

(alt:
I have never felt so frail/
I have never failed to feel/
I have never felt to feel/
I have never failed to fail)

Pain! [x3]
You know you're right [x3]

I'm so warm and calm inside
I no longer have to hide

Let's talk about someone else
Sterling silver begins to melt

(alt:
Steaming soup against her mouth/
Steaming soup begins to melt)

Nothing really bothers her
She just wants to love herself

I will move away from here
You won't be afraid of fear

No thought was put into this
Always knew it would come to this

Things have never been so swell
I have never felt this well

(alt:
I have never felt so frail/
I have never failed to feel/
I have never felt to feel/
I have never failed to fail)

Pain! [x5]
You know you're right [x17]

Pain ...

Minggu, 08 Desember 2013

Ragajimesin - JIWA HAMPA lyrics

J I W A   H A M P A  ( by Rana )

Semua serpihan hidup telah terbang terbawa angin
Semua kisah yang sering ku kenang mulai tak berarti
Setiap langkah yang tlah ku berikan nyawa tlah panjang
Kan jadi cerita bagi jiwa yang masih kosong

( Reff )
Ternyata aku bukan angin
Ternyata aku bukan api
Aku hanya serpihan jiwa hampa
Aku satu dari sekian
Banyak cerita manusia
Untuk hidup, untuk bernafas

( Rap )
Dan aku bukan angin
Dan aku bukan api
Aku hanyalah serpihan jiwa hampa yang tak berarti
Aku satu dari sekian banyak cerita
Yang hidup hanya untuk menjadi manusia
Untuk hidup bernafas
Untuk hidup bersama
Janganlah kau merasa puas dengan semua ini
Karena semua langkah dan cerita yang kau berikan ini
Bisa membuatmu lebih berharga

Terbuka ! tanganku selalu terbuka
Bila semua emosi terpusat dikepala
Mereka disini tak berhenti menyulut victory
Yang membedakan setiap pribadi manusia
Jangan kau berhenti, jangan kau berhenti dari nafsu ini
Karena semua langkah yang kau awali dari sini
Bisa membuatmu lebih berharga.

Selasa, 08 Oktober 2013

I am.

Save me with beautiful words and positive words, I just want to feel the beauty of life without resentment.

Rabu, 02 Oktober 2013

ONE SIDE

On the one hand want to glow

But not illuminate the surrounding

On the one hand have much hope

But like dropping hope people around

On the one hand want to be happy

But did not spread happiness

On the one hand want to understand

but  not try to understand



Do not live only on one side.


Jumat, 12 Juli 2013

MATA AIR DI TENGAH KOTA MATI ( PART 1 )

"BOOOM'' dentuman keras suara ledakan granat terdengar sangat keras malam itu, sebut saja kota "Montanoso".  Ya ! kota ini tengah mengalami perang saudara yang turun temurun dan berlarut larut. Ditengah suara letusan senapan, meriam, granat dan teriakan teriakan perang pagi itu, di sebuah keluarga kecil lahir seorang bayi mungil dengan hanya sedikit tangisan tidak seperti bayi bayi yang lahir pada umumnya, mungkin di karenakan sura yang riuh diluar sana membuat si bayi terdengar diam. Semua orang yang ada di dalam ruangan yang tidak terlalu luas itu pun kemudian segera mengurus sisa sia persalinan itu, si bayi lahir selamat, begitu juga dengan ibu si bayi. 

Pada pagi hari itu serangan dari kelompok lawan nampak terhenti, dan sejenak kota Montanoso hening, yang terlihat hanya reruntuhan gedung dan kabut yang cukup membuat penglihatan kurang jelas. "Apakah perang ini sudah berhenti ? kata seorang bidan yang tengah menggendong bayi mungil itu, " ya sepertinya sudah berakhir" kata ayah si bayi sambil melihat dengan hati hati ke arah jendela. Karena penasaran, ayah si bayi mungil itu kemudian keluar dan memastikan keadaan di luar.. belum habis tiga langkah dari arah pintu, terdengar suara riuh teriakan dan langkah kaki ratusan orang, "Semuanya jangan dulu keluar ! kata aya si bayi tersebut, kemudian diantara kabut mulai nampak perlahan-lahan kerumunan orang banyak, tanpa senjata, dan terlihat sedang berunding.. diantar kedua kelompok yang bertikai itu, nampak satu kelompok yang tidak pernah terlihat sebelumnya. "kalian semua keluarlah ! keluarlah kalian semua wahai penduduk kota Montanoso ! kalian aman, kita sedang berunding untuk berdamai !".. kata beberapa org tidak di kenal itu, berteriak teriak ke semua rumah rumah dipagi itu. "kalian semua keluarlah ! kota kita sudah aman" Ayah si bayi membuka pintu lebar lebar kepada seisi rumah yang habis melakukan persalinan itu. kemudian si ayah membawa si bayi mungil itu keluar menghirup udara segar. "kamu membawa kedamaian untuk kota ini anakku, akan ku beri nama kamu "De la paz ( perdamaian ).
                          
                                                                             ***


                                                                        PART 1 

                                                                     Masa Kecil

Singkat cerita, De la paz tumbuh besar di kota Montanoso dengan baik, seperti anak pada umumnya. dia bermain main dengan beberapa temannya, dan mempunyai tempat bermain yang sangat luas dan serba ada untuk ukuran anak anak di kota itu. Maklum "De la paz merupakan cucu dari orang ternama di kota itu, hanya saja si kakek sudah tiada, namun harta nya berupa ladang dan peternakan sangat luas sekali, dan merupakan salah satu sebab perpecahan perang saudara. Karena di kota "Montanoso" sebenarnya semua orang masih terikat saudara semuanya. 

"De la paz ! mari kita berenang, kita semua bosan main di ladang milikmu"..kata teman De la paz. "oh baiklah, tapi sebelum nya aku minta ijin orang tuaku dulu ", Kata De la paz. "Papa.. bolehkah aku berenang di sungai bersama teman teman?, kata De la paz. "Jangan ! aku takut kau tenggelam ", kata ayah De la paz. "baiklah papa", jawab de la paz sambil tertunduk lesu. Akhinya dia bilang kepada temannya bahwa dirnya tidak bisa ikut berenang ke sungai, dan hanya melihat dari kejauhan teman temannya berbondong-bondong pergi berenang. 

Ya, begitulah De la paz seorang anak yang penurut, ayahnya mendidiknya cukup disiplin dan tegas.
De la paz sangat takut akan ayahnya marah kalau dia melakukan sedikit kesalahan atau tidak menurut. Keseharian De la paz sebagai anak kecil terbilang tidak nakal untuk seusia nya, dia jarang menangis, jarang membantah dan sangat penurut. Dia sering bermain sendiri di ladang dengan mainan nya, dia lebih banyak menghabiskan waktu bermain sendiri, dia mempunyai imajinasinya sendiri dengan kesendirian nya, dan menjadi sedikit tidak suka di temani banyak orang karena kaku. Ketika bermain De la paz sesekali di temani ibu, nenek, paman, atau kedua temannya. 

                                                                          ***

Ketika De la paz menginjak umur 9 tahunan, sesuatu hal buruk terjadi di kota Montanoso. Ya ! luka lama kembali terkorek, perebutan harta peninggalan leluhur kembali di permasalahkan, memang sangat sulit menemukan titik terang, apalagi urusan harta dan tahta selain itu hal ini sudah berlangsung turun temurun, ada beberapa keluarga yang masih penuh dendam dan berhasil menghasut satu sama lain untuk kembali berperang. 

Dan terjadilah , Kota itu kisruh kembali. Tapi kali ini berbeda, bukan perang tembak menembak atau lempar melempar granat atau bom molotov, tapi "perang dingin". terjadi blok blokan dan banyak terjadi pengucilan. "paman, kenapa Fe tidak mau main lagi denganku? , kata  De la paz polos. "Sudahlah jangan bermain sama orang2 sialan itu De la paz", jawab si paman. "Fe !, teriak De la paz.
"De la paz ! , teriak Fe girang. kemudian mereka kembali bermain di ladang, dan satu lagi sahabat bernama Sobrino bergabung. ketiga sekawan itu bingung dengan perilaku masing2 keluarganya yang melarang mereka bertiga bermain bersama. "Hey Fe, De la paz..kenapa orang tuaku bilang bahwa aku jangan banyak bermain dengan kalian berdua ?", tanya Sobrino. "Aku juga sama, aku dilarang bermain dengan kalian berdua".., Jawab Fe. De la paz hanya bengong, dan ketiga sekawan itu nampak kebingungan, tanpa pikir pnajang mereka pun lanjut lagi bermain di ladang, menaiki pepohonan untuk bermain kapal - kapalan. 

"Fe ! kamu sekarang jadi pilotnya ! " teriak De la paz, sambil menaiki pohon. "Baiklah De la paz, kamu yang pegang senapan nya, tembak semua pesawat musuh ya tanpa ampun !".., Teriak Fe. " dan kamu Sobrino, perhatikan mesin nya takutnya mogok" teriak De la paz. Begitulah keseharian mereka, bermain bertiga secara sembunyi-sembunyi, makan bersama bertiga di balik semak semak, atau terkadang mereka makan bersama di tengah-tengah ladang orang lain, supaya tidak di ketahui oleh orang tuanya masing-masing yang sedang bertikai. 
Perang dingin di kota Montanoso ini berlangsung sangat panjang, sangt mempengaruhi mental orang-orang yang ada di dalammnya, karena beberapa orang tertentu yang mempunyai konflik dan masing-masing berpengaruh di kota itu. 

                                                                    ***
De la paz, Fe dan Sobrino, ketiga sekawan ini berteman sangat erat sudah seperti saudara, dan memang masih ada ikatan saudara. Mereka cukup nakal juga, mungkin karena muak melihat kelakuan orang-orang dewasa di saat itu, yang bertikai dan membicarakan kejelekan musuhnya yang tidak lain kelurga masing-masing tiga sekawan ini. 

Hingga pada suatu ketika, "De la paz ! De la paz ! , teriak Fe sambil berlari ke arah De la paz, "Ada apa Fe ? , sahut De la paz. "sobrino, dia jatuh dari pohon ! tadi aku lihat sendiri dia di bopong orang-orang di ladang', jawab Fe sambil terengah-engah antara lelah karena berlari dan ingin menangis. "Hah !? ayo kita lihat ke ladang.., sahut De la paz. kemudian mereka berdua pergi ke ladang. Setibanya di ladang mereka tidak menemukan siapa siapa. "kita ke rumahnya saja De la paz !", kata Fe sambil menarik tangan De la paz. kemudian mereka menuju rumah Sobrino.

Setibanya di rumah Sobrino, De la paz dan Fe melihat kerumunan orang banyak, terdengar suara tangisan dari beberapa orang di dalam rumah Sobrino. kedua sahabat itu tidak bisa masuk ke dalam rumah, karena masalah latar belakang peperangan, mereka tidak ada yang menggubris, hanya beberapa orang saja mengelus kedua kepala De la paz dan Fe, sambil tersenyum dengan wajah sehabis menangis. "De la paz, aku akan mencoba menyelinap masuk".., kata Fe. "baiklah aku tunggu di sini' Sahut De la paz, sambil kembali duduk di bawah pohon hias dekat pintu pagar rumah Sobrino. "De la paz ! De la paz ! kesini cepat ! cepat De la paz !" kembali Fe berteriak panik. "iya tunggu fe, de lapaz bergegas lari ke arah Fe. Tiba tiba Fe menangis tersedu dan melihat ke arah wajah De la paz, "lihatlah De la paz, teknisi kapal tempur kita gugur,"de la paz , kita hanya berdua sekarang"..kata Fe.
Kedua sahabat itu terdiam sambil menangis di depan jendela rumah Sobrino, sambil sesekali mencoba melihat dengan jelas tubuh sahabatnya yang terbaring tenang dari kejauhan.  sahabat mereka Sobrino terbaring di tutup kain putih, shabatnya meninggal karena terjatuh dari pohon dengan punggung terlebih dulu jatuh ke tanah.

"Fe, aku mau pergi ke pesawat kita" kata De la paz. Fe pun kemudian mengiyakan dan pergi mengikuti De la paz. 
Keadaan di ladang sangat sepi, karena semua orang berbondoong  melayat Sobrino. "Fe coba lihat ! ada apa itu di atas pesawat kita ( pohon ) !".. teriak De la paz. "kita naik saja De la paz! kata Fe. "aku tapi takut jatuh Fe !' kata De la paz. "ah kau penakut De la paz".. kata Fe. Fe memang orang yang paling kalem dan berani. kemudian kedua sahabat itu menghampiri pohon yang mereka anggap pesawat mereka, mereka sangat terkejut melihat pohon itu.

Pohon itu pesawat mereka, di badan pohon terdapat kayu kayu yang menempel kuat memakai paku-paku, berbentuk seperti tangga untuk memudahkan orang yang menaikinya. batang batang pohon yang mengganggu penglihatan dari atas menjadi terbuka, nampak seperti jendela jendela pesawat, kemudian tergantung photo-photo mereka bertiga. ada beberapa payung bekas yang di tempekan ke dahan , dimana tempat masing-masing duduk. dan di tempat duduk De la paz, Fe dan Sobrino yang dulunya berupa dahan pohon, tertempel kain sangat tebal, kita jadi tidak lecet dan merusak celana kalo duduk di dahan pohon itu. Ya, sobrino melakukan ini semua. De la paz dan Fe hanya diam, mereka hanya duduk di atas pohon itu di tempatnya masing-masing tanpa saling melihat. 

De la paz dan Fe tidak menceritakan hal ini kepada siapapun hari itu, mereka shock dan cukup kehilangan. mereka jadi jarang bermain lagi, paling sesekali mereka bermain berdua.. dan melihat poto-poto yang menempel di dahan pohon yang mulai lusuh karena terkena panas dan hujan.
"De la paz, Apa isi di dalam kantong di dahan tempat sobrino itu"..kata Fe. De la paz melihat-lihat sambil bergelantungan karena baru sadar ada tas di situ. "aku tidak tahu Fe !, coba aku lihat dulu..,sahut De la paz. kemudian De la paz meraih kantong lusuh yang tergantung itu, dan mebuka resletingnya, dan ternyata sebuah kain. " Ah Fe, ini hanya sebuah kain" kata De la paz. "Tunggu dulu de la paz, coba bentangkan kain itu, aku seperti melihat tulisan di kain itu, bentangkan De la paz !".. Teriak fe antusias. "ya baiklah, coba kamu tangkap ujung kain nya ya!" kata De la paz. 
Kemudian kedua sahabat itu membentangkan kain itu. "Fe aku tidak bisa melihat tulisannya dari sini", kata De lapaz sambil masih bergelantung di dahan pohon yg lebih tinggi di atas dahan Fe. "Ah aku juga sama, tidak bisa melihat dari bawah sini, coba kita ikatkan saja ujung-ujungnya !", teriak Fe.
kemudian mereka berdua mengikatkan ujung kain ke dahan pohon yang berdiri tegak, seperti sebuah bendera yang di ikatkan ke tiang. "mari kita turun fe, kita lihat dari bawah saja", teriak De la paz. kemudian mereka berdua turun dan melihat kain itu berkibar tertiup angin, dan mulai nampak jelas terlihat tulisan di kain itu, ya.. kain itu ternyata bendera dengan tulisan yang kurang jelas. namun setelah di perhatikan dengan teliti, tulisan itu bertuliskan" CAPTAIN DE LA PAZ, CAPTAIN FE , CAPTAIN SOBRINO, PEJUANG PEMBERANI DARI MONTANOSO".

                                 
BERSAMBUNG...

Rabu, 27 Maret 2013

Kamis 28 Maret 2013, RAGAJIMESIN Press confrence Release Album " .......FOR REVOLUTION " di jl.Purnawarman 70 Bandung BCCF. Jam 15.00 WIB.
BESOK ! Kamis 28 Maret 2013, Ragajimesin Presscon Release Album " .......FOR REVOLUTION " di jl.Purnawarman 70 Bandung BCCF. Jam 3 Sore. 


Rabu, 27 Februari 2013

KUMASIA CLOTHING





KUMASIA CLOTH 
Twitter @KumasiaCloth
FB Page : Kumasia Clothing 
tumblr :  http://kumasiacloth.tumblr.com/


Minggu, 20 Januari 2013

PARANOID ROCKESTRA by Me


Seumur hidup saya tidak akan melupakan Event Loud Of Harmonics , Pementasan adik adik kelas angkatan 2005 pend.seni musik UPI ini. Dimana saya membawakan lagu Black Sabbath / Ozzy Osbourne - Paranoid di iringi dengan orkestra dan combo. saya sangat mengidolakan Black Sabbath dan Ozzy Osbourne semenjak duduk di bangku SD.
Event ini di selenggarakan di Sabuga sekitar tahun 2009.  konduktor dan peamin orkestra di belakang saya ini sekarang adalah para musisi yang tidak bisa di pandang sebelah mata juga.

ini video nya ;


Saya merasa bangga bisa membawakan lagu Paranoid - Ozzy Osbourne ini. Salah satu hal yang paling berkesan dalam hidup saya. Terima Kasih Banyak penyelenggara :).

Ragajimesin Live Soreang 31 dec 2012 - ratamahatta cover medley freeman

Selasa, 15 Januari 2013

Live and speak my mind !

 
Rana Ragajimesin

Semoga Kita semua lebih peduli dengan lingkungan, semoga banjir tahunan di bandung selatan bisa teratasi.
hampir seluruh usia saya melihat terus banjir tiap tahunnya ketika dari rumah hendak ke bandung tengah.

Selasa, 08 Januari 2013

spirit words from movie

Kebahagiaan akan bertambah seiring usia " - ethan 'something borrowed movie 2011.

Ini kata yang sangat bermakna menurut saya di film Something Borrowed 2011. Kalimat ini diucapkan oleh sosok Ethan, yang sedang memberikan semangat kepada sosok Rachel yang sedang berulang tahun.

Minggu, 06 Januari 2013

Ragajimesin

ragajimesin
Ragajimesin 2013.